Selasa, 31 Mei 2011

GALAU

Haree genee…. Yang namanya anak muda hobi banget galau. Untuk mewakili kegalauan anak2 muda jaman sekarang, sampek ada twitter account yang aku follow “@RadioGalauFm” yg sukanya apdet masalah2 kegalauan. Semboyannya “ga galau ga gaul”, emang kreatif.. Hahahaha

Sebenernya, apa sih “galau” itu?

Menurut diriku, galau itu semacam perasaan yang tak menentu, semacam gelisah, bimbang, gundah gulana, seolah hidup tak bertujuan, perasaan jadi bingung2 sendiri, aneehh rasanya.

Ada beberapa jenis kegalauan menurut penyebabnya:

1.Galau akademik. Sudah bisa ditebak, kegalauan ini disebabkan karena memikirkan bagaimana masa depan akademik qta. Bisa karena hasil yang didapatkan tidak memuaskan, atau sedang bingung menentukan pilihan ke arah mana pendidikan yang selanjutnya. Atau juga karena ada banyak tugas yg harus diselesaikan, sementara masih banyak urusan lain.

2.Galau non-akademik, berdasarkan polemik2 yg terjadi di organisasi/pekerjaan. Kegalauan ini berhubungan erat dengan galau sosial yang penjelasannya dapat dibaca di nomor 7.

3.Galau percintaan. Dialami ketika seseorang sedang tidak mengenali perasaan yang terjadi, berkaitan dengan “masalah hati” dalam dirinya.

4.Galau keluarga. Timbul ketika muncul permasalahan2 di dalam keluarga. Sehingga untuk berinteraksi dengan anggota keluarga agak mengalami kesulitan. Ini berhubungan dengan galau sosial (nomor 7).

5.Galau kerohanian. Hal ini terjadi ketika kondisi keimanan seseorang sedang di ambang bawah, setelah sekian lama menjauh dari Tuhan.

6.Galau perekonomian. Kegalauan ini terjadi ketika seseorang tidak dapat membendung keinginan untuk berperilaku konsumtif, namun sedang tidak memiliki uang yang cukup.

7.Galau sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya qta ga lepas dari hidup bersama dengan orang lain. Kegalauan ini timbul akibat adanya kesalahan dalam bersosialisasi, biasanya dialami dalam sebuah persahabatan/pertemanan.

Dari semua semua jenis kegalauan yang disebutkan di atas, nampaknya jenis galau percintaan dan galau sosial lah yang paling sering dialami anak muda. Apakah anda pernah merasakan galau cinta dan galau sosial?

Mari kita kupas sedikit tentang “galau cinta” dan “galau sosial”..

Galau cinta. Hmm… ini agak lain dengan galau2 lainnya. Hati bisa mengalami reaksi yang fluktuatif, tergantung dengan yang dialami saat itu. Kalo sedang jatuh cinta namun seolah tak mengerti perasaan apaan itu, pasti banyak bunga-bunga di hatinya, tapi selang beberapa menit kemudian bisa saja muncul kekhawatiran2 tersendiri yang ga beralasan alias geje. Kalo sedang ada dalam pilihan, semacam timbul pertanyaan “hati siapa yang cocok dengan hatiku”, ini bikin berangan2 sendiri, diikuti dengan pusing2 sendiri. Kalo sedang patah hati, seolah dunia ini sudah tidak adil lagi terhadap dirinya, hati rasanya hancur, gundah gulana, sedih ga tau harus ngapain lagi.

Galau sosial. Dapat timbul karena adanya kesalahpahaman yang bisa menyebabkan sakit hati atau iri hati dan perasaan2 yang tak menentu sehingga bingung harus bersikap kayak gimana ke lingkungan sekitar. Galau sosial ini agak lebih repot dibanding dengan galau cinta, karena kesalahan sikap bisa menimbulkan konflik tidak dengan satu orang aja, tapi juga bisa dengan banyak orang.
Pada intinya, semua kegalauan dapat menimbulkan dampak yang kompleks dalam kehidupan. Orang yang galau cenderung over reaksi, emosional, anarkis* (*ini terjadi jika mencapai kegalauan tingkat tinggi) karena hatinya sedang diombang-ambingkan oleh badai kehidupan. Weenaaaakk..

Dan taukah kalian..? Semakin banyak umur manusia, semakin banyak kegalauan yang dialaminya. Namun jika digambarkan dengan kurva pertumbuhan kegalauan (*emang cuma bakteri aja yang punya kurva pertumbuhan..?) akan membentuk kurva parabola membuka ke bawah.



Anak kecil mah ngerti apa tentang galau, paling2 galau akademik, galau sosial aja. Beranjak ke usia remaja, galau cinta dan galau sosial yang sering dialami. Pemuda, khususnya mahasiswa, kegalauan mulai kompleks: galau akademik, galau non-akademik, galau cinta, galau sosial, semua galau rata2 dialami ketika menginjak usia pemuda/dewasa muda ini. Ketika sudah menjadi orang dewasa seutuhnya, galau perekonomian mulai terasa lebih berat dibanding yang lain, lalu timbul galau keluarga, galau kerohanian. Tapi di sini jenis kegalauan mulai berkurang, dan lambat laun ketika sudah beranjak tua, qta ga akan mungkin mikir macam2 kegalauan, cukup dengan perbanyak waktu dgn Tuhan dan keluarga saja itu sudah cukup. Hehehe..
Kegalauan emang seringkali dialami, terus gimana caranya membebaskan diri dari galau???

Setelah baca Alkitab dan mendengarkan khotbah dari pendeta di gerejaku di suatu hari Minggu yang indah, aku tau jawabannya. *sebelumnya kuucapkan terima kasih pada pak pendeta karena telah menginspirasi anak2 muda yang lagi banyak mengalami galau.

Jadi, galau itu adalah manifestasi dari ketidakpastian dalam hidup yang menyebabkan kegelisahan. Taukah kalian, hal ini juga pernah dialami murid Yesus, saat mereka tidak tau harus kemana lagi akan melangkah ketika Tuhan pergi.

Coba baca Yohanes 14: 1-12, dan garisbawahi yang ayat 1: “Percayalah kepada Bapa dan percayalah kepadaKu juga”. Sesungguhnya, Tuhan Yesus sedang membuat rumah bagi qta dengan dasar yang kuat dan pasti agar qta ga bisa diombang-ambing dunia ini. Terus gimana caranya qta bisa sampe ke rumah itu supaya qta ga perlu lagi kena ombak2 dunia?

Ada satu jalan yang pasti: Tuhan Yesus >> Akulah Jalan kebenaran dan hidup. Tuhan Yesus bukan hanya sebagai penunjuk jalan, tapi Dialah Jalan yang menuju kepada Bapa, ke persekutuan dengan Bapa. Persekutuan inilah yang tidak akan menjauhkan qta dengan Bapa dalam menghadapi pergumulan2 yang terjadi di kehidupan. Dialah yang akan membantu qta menyelesaikan berbagai permasalahan dengan jawaban yang pasti: semuanya akan selesai dengan indah.

So guys, apa yang akan qta lakukan ketika kegalauan mulai mengelilingi qta? Yeps… berdoalah kepada Bapa, berbicaralah dengan Dia apa pergumulan yang qta alami. Ketika kita berdoa, semuanya akan menjadi tenang, galau pun terusir jauh2. Dan Tuhan pasti bantu qta mengatasi & menyelesaikan permasalahan itu. Modalnya adalah : PERCAYAKAN SEMUA KEPADA TUHAN.

Dan satu hal lagi yang harus dilakukan: jangan fokus terhadap kegalauanmu, jangan fokus terhadap permasalahan aja. Kita harus bisa bangkit dan segera melupakan kegalauan2 itu, karena kalo dibiarkan berlarut2 bisa merugikan waktu, merugikan diri sendiri. Terkadang, ketika kita terlalu fokus dengan masalah, kita ga peka terhadap jawaban Tuhan yang sesungguhnya memberikan solusi utk menyelesaikan masalah kita. Untuk bisa bangkit itu kita juga memerlukan Tuhan, karena tanpa tanganNya yang menolong kita, kita ga bisa bangkit dari masalah2 itu.

Ada makna tersendiri dari kegalauan. Dengan kegalauan kita bisa belajar mengenali diri kita, dan di sisi lain kita akan sadar kalo hidup ini tanpa Tuhan, kita pasti selalu diombang-ambing badai kehidupan.
Galau??? Percayakan semuanya kepada Tuhan... =)
Be blessing in GOD ^^
semangaaatt!! \v^o^v/

Rabu, 04 Mei 2011

Pelajar dan Durian

Menurutku, durian adalah buah yang paliiiing sempurna. Di balik kulitnya yang tajam dan mencokrok2, tersimpan daging buah yang lezaaaaattt melambangkan surga dunia. Hmmm… aromanya… rasanya… dagingnya yg lembut… hmmmmm ^^ lazziiisszz~~

Alkisah, suatu siang yang indah, ketika aku duduk di kelas 3 SMA, masa2 terakhir sekolah……

Aku, Intan, Ajeng, dan Fifin les Matematika bareng di Pak Parman-guru Matematika di sekolah yg penyabar dan murah hati. Pak Parman ini orangnya gedhee bangett, aku jadi berasa kurcaci kalo dibandingin sama dia.
Kami ber4 biasa bayar lesnya patungan. Kali ini, kami berencana bayar separo aja, separo yg laen dibayar pake durian, karena waktu itu lg musim durian, itung2 sebagai kenang2an indah buat Pak Parman. Nyaamm.. nyaaam.. :p
Intan yang kebagian tugas beli duriannya dgn bantuan Mamanya. Waktu itu Mamanya beli 4 durian, dengan niatan >> 1 durian buat kami, dan 3 durian lainnya buat Pak Parman.

Di siang hari itu, sepulang sekolah, aq, Ajeng, sama Intan (tanpa Fifin-seingatku dia ada acara apa gt, trz ga ikutan), kami ber3 dgn naik mobilnya si Ajeng menuju kantor Mamanya Intan di tikungan Jalan Simpang Balapan. Hal ini kami lakukan dalam rangka mengambil buah durian yg sudah dipersiapkan.
Sesampainya di sana, Mamanya Intan menyambut kami sambil membuka bagasi mobil, dan baunya…. *sreeeeeennnngg~~~~~!!!!*
Busseeettt!! Durian cooyyyy~~ :D betapa bahagianya aku mencium aroma durian ini. Perutku menjadi dangdutan semi keroncongan~ bergejolaklah aroma durian mengimpuls saraf hidungku, mengirim sinyal ke hipotalamus sehingga mengkode perutku bernyanyi gembira (lapaarr)..
Durian2 ini pun kami masukkan ke dalam tas kresek jumbo warna merah, dan langsung dibawa masuk ke mobil.
Mobil yang tadinya beraroma parfum mobil, semenjak kedatangan durian2 berubah menjadi Duriant Aroma Therapy. Kami tak fokus menatap jalanan, yang ada di pikiran kami hanyalah segera menyantapnya.

Karena jarak kantor Mamanya Intan deket sama sekolahan, segeralah dalam waktu yg singkat kami memasuki area parkiran. Misi pemisahan durian pun dilakukan [sesuai dengan plan yg telah disepakati bersama >> 1 durian buat kami, 3 durian buat Pak Parman]
Dengan menggotong2 kresek merah memasuki area doorlop sekolah [yg cukup menarik perhatian orang karena tampak seperti benda mencurigakan disertai aroma menusuk tajam], kami bermaksud membawanya langsung ke Pak Parman. Ternyata ketika sampai di ruang guru, Pak Parman nya sedang mengajar di kelas X.3 [di lantai2]. Karena pandangan guru2 yg lain semakin curiga dengan kresek merah kami, kami segera ingin memberikannya kepada Pak Parman. Dengan diantar istrinya-yg juga lagi ada keperluan sama Pak Parman (istrinya juga jd guru matematika di sekolah kami), kami naik ke lantai2, ke kelas X.3.

*Tok! Tok! Tok! Tok! Tok!........ Bu Am-istrinya Pak Parman mengetuk pintu kelas X.3.
Dibukalah pintu kelas itu oleh Pak Parman. Setelah Bu Am berbincang sebentar dgn Pak Parman, tibalah giliranku berbicara sama Pak Parman.
“Pak, kami ada perlu sebentar…”
“Ya.. Ada apa?” Tanya Pak Parman dgn gaya senyuman yg khas.
“Kami ada kenang2an, oleh2 buat Bapak dan keluarga…” sambil menunjukkan kresek merah berbau tajam nan mempesona.
“Apa itu…?” Tanya Pak Parman dengan pandangan curiga, namun tetap dgn senyumannya yg khas.
“Durian Pak ^o^” jawab kami. Pak Parman langsung tersenyum senang. Hahahahaha…
“Ooo… terima kasih ya… Ya udah, taru’en ndek mobilku. Ditaru’ ndek belakang ae.. aku iki se’ ngajar arek2 iki…” katanya (translate : ya udah, taruh aja di mobilku. Ditaruh di belakang aja. Aku ini masih ngajar-membelajari anak2 ini). Kemudian Pak Parman menyerahkan kunci mobilnya ke Ajeng dan segeralah kami menuju mobil Pak Parman yang diparkir tak jauh juga dari mobil Ajeng.

Naaahh, entah mengapa sesampainya di parkiran seperti ada yang melintasi pikiran kami. Semacam bisikan2 roh durian yang berkata “ayoo makan aku… aku enak banget lhoo.. kamu pasti kelaparan…”~~

Kami langsung mengeluarkan durian2 itu dari kresek merah jumbo. Oo yeah, kami belum merapikan ikatannya yg sebelumnya telah kami buka (utk ngambil durian jatah kami). Jadi segera kami rapikan di belakang mobil Pak Parman, dan memasukkannya ke mobil.
Lalu terlintaslah suatu pertanyaan : “Dimana kami harus makan durian jatah kami ini..?” di mobil pastilah entar bau banget. Tak ada pilihan lain… karena kami lapeerr banget, durian jatah kami akhirnya dibawa juga ke belakang mobil Pak Parman sambil tercetus ide “Kita makan di sini aja!”.

Aku sempat bimbang, ini kan tempat parkiran, deket jalan raya lagi, pasti entar diliatin orang2 yg pada jalan. Tapi perutku berkata “Aaah, masa bodoh lah.. Emang mereka ngurusin kita? Yang penting perut lu kenyang dgn kelezatan durian.” Aku menuruti kata perutku ini (bukan kata hatiku~ haahaa).
saking kebeletnya kami makan tuh durian, kami ber3 berjuang membuka durian itu dengan tangan hampa (tapi sebelumnya udah disiapin Mamanya Intan supaya gampang dibukanya). Yang paling giat berjuang si Intan, gigih banget perjuangannya. Ahahaaa…

Di tengah perjuangan membuka durian di balik mobilnya Pak Parman, tiba2 ada sesosok guru datang ke arah parkiran. We were terrible and shock!!
“Heeii! Siapa itu??!!” serunya dari kejauhan (karena kami terlihat seolah mengendap2 di balik mobil).
kami kaget dan ga tau harus ngapain. Ternyata guru itu adalah Pak Kamsiadi (guru Kimia). Saking paniknya kami dan takut ketauan (ntar dikira macam2), kami tinggalkan durian kami di belakang mobil Pak Parman (tepatnya di footstep nya).
“Heeii!! Heeii!!” seru Pak Kam.
Kami ber3 sembunyi, menghindari pertemuan dgn Pak Kam, menyelinap2 di balik mobil2 di parkiran. Mencari celah secepat mungkin agar tak ditemukan Pak Kam.
“Heii! Ngapain kalian??” tanyanya sambil mencari2 kami. “Kalian dimana sih ini??”

ibaratnya, kalo di tipi2 kelir, kami bagaikan sedang memperagakan kucing2an di film bollywood, dan ada instrument music tambahannya..
*dung tek tek, dung tek, dung tek tek.. dung tek…..
“tumpes se aeee~~ hmm.. hmmm…hmmm?” pak kam, sambil mencari2.
“yumes go daaee~~ hmm..hmmm..hmmm~~” kami ber3, sambil bersembunyi di balik mobil.
“tumpes se aeee~~ yumes go daaee~~ tumi ajanihamm.. sapne dikaaaee…” pak kam, sempat melihat wujud kami.
“jani ne sotha ra hemm… sothari wana hemmm… “ kami, berlari ke balik mobil lain.
“kya beteen dareee..” pak kam.
“kuchii~kuchii~ hota hee…..” kami.
#senandung ria ala india bollywood~~

Setelah india2an itu, akhirnya Pak Kam berjalan menuju mobil Pak Parman, dan beliau terperangah kaget (shock and terrible) melihat ada sebuah durian setengah membuka di balik mobil Pak Parman. Kami mengintipnya di balik kaca mobil tempat sembunyi kami. Lalu pak Kam tertawa2 kecil melihat durian geje itu. Dan akhirnya beliau menyerah dan memutuskan untuk menuju mobilnya saja.
Weerrrr….. pergilah Pak Kam. *fiiiuuuuuhhh~~ kami selamat dari tangkapan guru.

Segeralah kami menuju ke balik mobil Pak Parman dan melihat kondisi durian kami.
kami terus berjuang membukanya. setelah durian terbuka, betapa bahagianya aku melihat daging buahnya yang tampak bersinar itu (… lebhaayy*). Mulailah tangan kami dengan terampil mengambil buahnya dan memakannya seolah kami berada di restoran durian.
kami lupa kalo waktu itu kami ada di parkiran mobil.

“Nyaammm.. nyaaammm… Hmmm enak yaa ^o^~~ nikmatnya surga dunia” kurang lebih itulah inti pembicaraan kami.
Sambil terus makan duriannya, sampe bijinya nampak bersih, kami berbincang2 kecil “wah, kurang ni duriannya.harusnya ada lagi”—pembicaraan org2 kelaparan yg baru lolos dari kejar2an india.
satu hal yg kusadari selama kami makan durian sambil jongkok dan duduk2 di belakag mobil Pak Parman : orang2 di jalan, yang lagi jalan kaki ato angkot2 yg berhenti nunggu penumpang ngeliatin kami sambil melongo2~ bahkan sebagian ada yg seperti tertawa2. Hahahahahaha ~XD

Seraya makan durian sambil memandangi jalanan di depan sekolah, duriannya pun mulai habis. Tapi kami tak berhenti2 membersihkan dagingnya sampe ke biji2nya (rakuss~). Lalu ada langkah kaki mendatangi kami.
*deep.. deep.. deep…
kami saling berpandangan~
dan langkahnya semakin mendekat….
kemudian berhenti di depan mobil Pak Parman…

“Heiiii, ngapain kalian ini..??” seru Pak Parman.
Sontak kami kaget, berdiri melihat ke Pak Parman dengan tangan yang masih megang durian dan mulut menganga.
Lalu ada suara tawa2 keras dan terbahak2 dari lantai dua….. *jdeeeenngg~~~ oh My GOD… kami disaksikan akan2 X.3 yg lg diajar Pak Parman.
Kami ber3 malunya minta ampun. Lalu aku berlagak buang biji durian, cari tempat sampah. Nemu di pojokan, waktu aku sama Intan buka tutupnya, ternyata itu tempat pipa air [bukan tempat sampah].. aaahhhh…. Memalukan~~

Hmm… ternyata kami lupa satu hal. Seharusnya, habis naruh durian di mobil Pak Parman, kami harus kembalikan kunci mobilnya dulu, baru makan durian kami. Tapi saking lapernya kami, dan tanpa menduga ada kejadian2 aneh seperti ini, kami makan aja dulu, baru ngasih kuncinya ke Pak Parman, toh bapaknya lagi ngajar.
Alhasil, urutan kegiatan kami salah, dan menghasilkan bahan tertawaan anak2 kelas X.3 yang dengan bahagia dunia melihat kami sambil tertawa2 dari jendela kelas mereka.

Di sinilah akhir prosesi memakan durian. Pak Parman Cuma bisa bilang “masaoloh~~” sambil ketawa2, dan kami senyum2 seolah2 tak terjadi apa2. Heeeeheeee~~

-----------------------------
Seminggu telah berlalu. Setelah mengalami kejadian menakjubkan dan tak terlupakan bersama durian saat itu, aku pun masih ketawa2 sndiri klo mngingatnya. Beberapa teman sekelas tau cerita ini. Dan hanya mendengarkan kisah ini dengan tampang melongo diakhiri dengan tawa yg membahana.
Di hari yg baru itu, Pak Cip, guru Kimia kelas kami (sekaligus wali kelas kami) ga bisa ngajar. Dan akhirnya digantikan oleh….
jeenngg!! Jeenngg!!
pak Kam…… >,< [guru kimia yg memergoki kegiatan mencurigakan kami di parkiran seminggu lalu]

masalahnya, aku duduk di bangku paling depan sendiri (Ajeng juga).
kalo ada apa2, pasti guru tanya nya ke kami. Dan itu berarti Pak Kam akan berkomunikasi denganku.
Waktu itu bapaknya sempat omong2an sama aku.
terus beberapa menit kemudian bapaknya ngeliat aku, sama Ajeng (ini pasti karena tempat kami di depan sndiri) dengan pandangan seolah2 sedang mengingat2 sesuatu.
alamaakk~~

[ya pak, kami pelaku kegiatan mencurigakan di parkiran bersama durian waktu itu]~
tapi bapaknya mungkin ga yakin, ato sengaja melupakannya, karena ga ada gunanya mengingat2 hal india2an itu. Haxhaxhaxhaxhaxhax!!!! ~XD

setiap kali aku melihat pak kam, maka yg terlintas di pikiranku hanyalah “duriaannn…”
wkwkwkwkwk ^^


-the end :p