Senin, 26 Maret 2012

Film Action Indonesia yg Pertama Kali Bikin Aku Terpukau

[Judulnya postingan ini panjang.......]

Well, perkembangan film di Indonesia emang belum seberapa kalo dibandingin sama film bikinan negara lain produsen film, terutama film action. Tapi, beberapa tahun terakhir ini menurut pengamatan saya, udah mulai mengalami kemajuan yg pesat laah (aseeekk….. ^^).

Karena hari2 ini lagi ngetren banget film action dengan judul “The Raid” –yg konon kabarnya bagus (kayak trailernya), aku penasaran banget sama film satu ini.



Menurut kesaksian penonton film ini (narasumber: Anggi – si adek), film ini bakal bikin kita terpukau sakin banyaknya klimaks action2nya dan bikin penonton melakukan satu hal yg aneh (*menurut kami) yg nanti akan dibahas pada ulasan berikut ini ~~.

Lalu, tergeraklah hatiku untuk nonton The Raid sama teman2. Awal mulanya, ngajak sapa aja barengan nonton film ini agak mikir juga, soalnya ni film genrenya ga biasa ga kayak film2 yg ditonton anak muda secara umum (yg bisa ditonton cewek dan cowok manapun). Sedikit curcol saja… Jadi, sebelum aku ajak teman2, aku bayangin dulu wajahnya dan karakternya, pikir2… kira2 dia bakal tahan dengan film ini kagak *o*

Walhasil, kami nonton berempat dan kebetulan aku cewek sendiri ==
Pertama2nya, aku sama Galih berdiri iseng2 doank di depan pintu masuk (urutan ke-2) sambil makan es krim kesukaan >> McSundae Chocolate ^^. Ternyata ga lama kemudian udah banyak yg ngantri di belakang, dan makin lama makin panjang. Jadi keinget antriannya film 2012.


Orang2 disuruh bikin 2 barisan di sana (sampe di sini aku dah pengen ketawa X). lucu ajaa.. kayak mau upacara…). Dan yg ngantri tiketnya adalah Si Galih. Aku berdiri di sebelahnya, masih nghabisin es krim ku ^^. Dan aku lihat ni, mayoritas yg nonton cowok2 semua. Ya ada sih ceweknya, cuma lebih banyak cowoknya aja daripada kayak biasanya.

Pak Security akhirnya minggirin x-banner yg ditaruh melintang di tengah2 pintu masuk, dan pintunya dibuka lebar2.

Yang terjadi berikutnya adalah:

Orang2 pada liat ke depan semua, fokus ke depan, berdiri tegap.
Kalo dilihat dari belakang, mereka pada kayak robot semuanya, otomatis teratur masuk pintu.
Tapi nahan kayak orang balapan lari ke loket ~XD (termasuk Galih...... :D :D)

Pas udah masuk ke studio cinemanya dan film udah mulai diputar…. :

Ada trailer film yg bagus. Pasti ntar kalo nonton ga rugi: G.I JOE 2. 3D nih :D

Ternyata emang bener yg nonton rata2 cowok. Jadi bertanya2 gimana nih film kok yg nonton kebanyakan cowok~~

Ketika film berlangsung……………………………………….

Sinopsis:
Sekelompok tim polisi (20 orang) tiba di sebuah blok apartemen yang berantakan (dan menurut ingatanku, kayaknya ni gedung apartemen yg dulu pernah dipake syuting video klipnya Peter Pan “Tak Ada yg Abadi” :O ). Misinya : menangkap bos2an bandar narkotik (--orang ini aktingnya emang bagus banget jadi peran antagonis). Sebelumnya, apartemen ini ga pernah digerebek sama polisi. Gedung ini dipake jadi tempat tinggal orang2 berandalan.

Aksi polisi2 ini dimulai pas subuh2 (kayak perang gerilya maksudnya). Tapi yg namanya gedung kepunyaan Bandar narkotik, mana mungkin laah ga ada sistem keamanannya (baik CCTV maupun orang keamanan)… ketauan dueeehhh… Dan action pun dimulai….. :D

Sebenernya, aksi sadis sudah dimulai di bagian awal film, istilahnya.. pas masih introduction nya. Hahaa… Sadis dah!
Berikutnya, pembantaian dimulai waktu polisi2 itu masuk lantai 6. Jjjeenng!!! Jjjjeeenngg!!
Kesan: Mampus.

Nilai moral: Demi mempertahankan hidup, terkadang orang harus berubah menjadi psikopat ~~

Kesan keseluruhan: Ngakak mampus dah nonton film ini (berlaku 2 pengertian “ngakak” di film ini, antara ngakak karena lucu dan ngakak karena shoooocckkk dgn pembantaiannya ~ >o< ). Busseeeettt daahhh pokoknyaa…. Makanya film ini ga boleh ditonton sama anak2 (Happy Tree versi dewasa ini~~ XD) dan juga ga boleh ditonton ibu hamil, ibu yg mbawa bayinya, orang2 yg depresi atau galau, orang2 yg takut liat sayat2.

Oya, ngomongin hal yg menurutku aneh pas film berlangsung adalah..... setiap kali selesai adegan ekstrim (baca: sayat2 dor2), penonton pada heboh dan diakhiri dengan suara "wooo!!! wooo!!!' lalu tepuk tangan bersamaan.... plok plok plok plok (*kami berempat gak termasuk lho... tapi Kak Alfa nyaris tepuk tangan XD). Aku pikir... ngapaaaiinn cobaa..?? Orang2 ni pada tepuk tangan karena adegannya keren atau karena puas abis liat sayat2an itu @,@~ .....dan jadinya, setiap kali orang2 tepuk tangan, aku ilfeel... aneh rasanya =,=a (kecuali kalo pas Iko Uwais + aktor2nya lagi ada di studio situ~~.. aku bakal sampe siul2 segala kalo gitu XP). Hal ini juga dialami Anggi pas dia nonton hari Sabtu kemaren. Apa jangan2 disuruh sama yg punya gedung bioskop ya...? biar rame.... Hahaha~~~

Eniwei, ini film cuma buat tontonan orang yg jiwanya lagi stabil dan pengen hiburan aja (dan tentunya orang yg terbiasa nonton film thriller… *kayak aku ini ^^~~). Sangaarrr dah pokoknya.
Tapi masih ada kekurangan laahhh.. Menurutku ini kayaknya klimaks sama anti-klimaks nya salah urutan (*sok2 pengamat film ^^v). Ada akting salah satu pemeran yang kurang greget dan ga cocok juga menurutku. Kalo dua hal itu diperbaiki, pasti hasilnya maksimal kayak Ninja Assassin (sama2 pembantaiannya~~). But overall, it is good ^^d.

Mungkin, dalam film action yang terjadi di Indonesia, kita kurang memainkan sisi emosional atau dramanya. Coba lihat, film2 thriller atau action manapun dari luar pasti klimaks-anti klimaksnya jelas dan mainin emosional penonton, jadi bikin penonton tersentuh…. *sok2 saran pengamat film ^^

Tapi kerennya film ini….Settingnya sederhana, ide sederhana, biaya sederhana, tapi bagus banget bisa menghasilkan film action kayak gini. I’m so proud! I’m so proud! ~^o^~

Big step untuk perfilman layar lebar Indonesia!!!! :D

-THE END-

Jumat, 23 Maret 2012

Bacillus cereus Gastroenteritis


Bacillus cereus is an aerobic, spore-forming rod normally present in soil, dust, and water. It has been associated with food poisoning in Europe since at least 1906. Among the first to report this syndrome with precision was Plazikowski. His findings were confirmed by several other European workers in the early 1950s.
Low numbers of this bacterial species can be found in a number of food products, including fresh and processed foods. In a study of raw meats, meat products, and product additives, B. cereus was found in 6.6% of 534, 18.3% of 820, and 39.1% of 609 samples, respectively,61 with levels of 102– 104/g. It is unclear if any were enterotoxigenic. Enterotoxigenic strains were recovered from a variety of foods in another study, with 85% of 83 strains from raw milk being positive for the diarrheagenic toxin.

In addition to B. cereus, B. mycoides strains from milk have been shown to produce diarrheagenic enterotoxin in nine days at temperatures between 6C and 21C. Varying numbers of isolates of the following species were found also to be enterotoxin producers: P. circulans, B. lentus, B. thuringiensis, B. pumilus, P. polymyxa, B. carotarum, and B. pasterurii.43 B. thuringiensis has been isolated from foods, and it apparently produces a Vero-cell active toxin.
This bacterium has a minimum growth temperature around 4–5C, with a maximum around 48–50C. Growth has been demonstrated over the pH range 4.9–9.3.40 Its spores possess a resistance to heat typical of other mesophiles.

B. cereus Toxins
This bacterium produces a wide variety of extracellular toxins and enzymes, including lecithinase, proteases, β-lactamase, sphingomyelinase, cereolysin (mouse lethal toxin, hemolysin I), and hemolysin BL. Cereolysin is a thiol-activated toxin analogous to perfringolysin O. It has a molecular weight of 55 kDa and apparently plays no role in the foodborne gastroenteritis syndromes.
 
Diarrheal Syndrome
This syndrome is rather mild, with symptoms developing within 8–16 hours, more commonly within 12–13 hours, and lasting for 6–12 hours.
Symptoms consist of nausea (with vomiting being rare), cramplike abdominal pains, tenesmus, and watery stools. Fever is generally absent. The similarity between this syndrome and that of C. perfringens food poisoning has been noted.

Emetic Syndrome
This form of B. cereus food poisoning is more severe and acute than the diarrheal syndrome. The incubation period ranges from 1 to 6 hours, with 2 to 5 hours being most common. Its similarity to the staphylococcal food-poisoning syndrome has been noted.34 It is often associated with fried or boiled rice dishes. In addition to these, pasteurized cream, spaghetti, mashed potatoes, and vegetable sprouts have been incriminated.
The emetic (vomiting type) toxin has been determined to be cereulide, an ionophoric,water-insoluble peptide that is closely related to the peptide antibiotic valinomycin. The strains produced 80 to 166 μg of cereulide/ml at 21C in 1 to 3 days during the stationary growth phase when cell numbers reached 2 × 108 to 6 × 108 cfu/ml. Production at 40 and below 8C was minimal.
The emetic toxin strains grow over the range 15–50C, with an optimum between 35C and 40C. Whereas the emetic syndrome is most often associated with rice dishes, growth of the emetic toxin strains in rice is not favored in general over other B. cereus strains, although higher populations and more extensive germination have been noted in this product.


Reviewed from: Modern Food Microbiology 7th Edition. Food Science Text Series.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Membunuh Sel dan Spora Mikroba

Keefektifan pemanasan untuk membunuh sel mikroba dan spora bergantung dari banyak faktor, beberapa diantaranya berhubungan dengan sifat dasar makanan, dan sifat dasar mikroorganisme dan sifat pengolahan.

Sifat Dasar Makanan
Komposisi (KH, protein, lipid, dan larutan), Aw (kelembaban), pH, & senyawa antimicrobial (dari mikroba sendiri maupun dari penambahan) secara umum mempengaruhi penghancuran mikroba dalam makanan dengan panas. Pada umumnya, KH, protein, lipid, dan larutan melindungi m.o bertahan pada panas. Lebih banyak daya tahan microbial dengan konsentrasi tinggi dalam komponen2 ini.
Mikroba dlm makanan yang bersifat cair dan makanan yang berpartikel kecil2 dan terlarut dalam cairan lebih mudah terkena destruksi panas daripada m.o pada makanan padat atau makanan dengan partikel besar (gumpalan/ bongkahan) dalam cairan.
Mikroba lebih mudah terkena keruskan karena panas pada makanan yang memiliki Aw tinggi atau pH rendah.
Pada makanan berpH rendah, utk mikroba yg suka asam, propionate, dan asam laktat pemanasan lebih bersifat letal daripada mikroba yg suka fosfor atau asam sitrat pada kondisi pH yang sama.
Adanya penambahan antimicrobial tidak terinaktivasi oleh pemanasan, penghancuran mikroba lebih cepat. Hal ini yang berbeda dari antimicrobial alami dari mikroba.

Sifat Dasar Mikroorganisme
Faktor yg mempengaruhi sesitivitas mikroba terhadap pemanasan termasuk ketahanannya tergantung dari jenis dan strain, fase pertumbuhan, pemanasan sblmnya, dan massa awalnya. Pada umumnya, sel vegetatif kapang, khamir, dan bakteri lebih sensitif daripada sporanya. Sel kapang, khamir, dan beberapa bakteri (kecuali thermoduric dan thermofilik) sebagaimana virus, dapat dihancurkan dalam waktu 10 menit pada suhu 65ºC. Kebanyakan sel vital kebanyakan bakteri thermodurik dan thermofilik pada makanan dihancurkan dalam waktu 5-10 menit pada suhu 75-80ºC.
Spora khamir dan kebanyakan kapang dihancurkan pada suhu 65-70ºC dalam waktu beberapa menit saja, namun spora beberapa kapang tetap masih bisa hidup pada suhu 90ºC dengan waktu 4-5 jam. Pada umumnya, Spora bakteri masih tidak bisa terbunuh dengan pemanasan suhu 80-85ºC dalam waktu beberapa menit. Kebanyakan hancur pada suhu 100ºC selama 30 menit, namun ada bakteri yang sporanya juga belm hancur walaupun telah dipanaskan pada suhu 100ºC selama 24 jam.
Semua spora hancur pada suhu 121ºC dalam waktu 15 menit (sterilisasi). Dalam waktu dan temperature ini, beberapa spora jenis bakteri tertentu masih tetap dapat bertahan, namun hal ini tergantung dari jumlah awal spora dan sifat dasar mediumnya.
Jenis dan strain sel bakteri dan spora juga berbeda terhadap sensitivitas panas. Sel pada fase pertumbuhan exponential lebih mudah terkena panas daripada sel yang berada pada fase stationer. Sel yang sebelumnya dikenai pemanasan pendahuluan (dgn panas rendah) relatif lebih tahan terhadap pemanasan (berkaitan dgn ketegangan protein).
Semakin besar jumlah awal massa mikroba pada makanan, semakin lama waktu yang digunakan untuk mengurangi jumlah mikroba tersebut. Hal ini dikarenakan kecepatan penhancuran mikroba dgn panas mengikuti Hukum I Kinetik. Maka dari itu, sebelum perlakuan pemanasan lebih baik dilakukan sanitasi dan pengontrolan pertumbuhan agar jumlah awal massa mikrobanya rendah.

Sifat Pengolahan
Penghancuran mikroba dengan pemanasan pada makanan  dinilai dari pembongkarannya dalam suhu spesifik selama periode waktu tertentu. Semakin tinggi suhu, semakin sedikit waktu yg dibutuhkan untuk destruksi. Pemanasan dapat dilakukan dengan metode  konduksi (molecule-to-molecule energy transfer) dan konveksi (movement of heated molecules).
Makanan yang cair bersifat lebih cepat dipanaskan daripada makanan yg padat, dan makanan yang dikemas dalam kaleng berkonduksi tinggi (metal) lebih cepat lagi dipanaskan. Makanan dalam kaleng yang kecil lebih cepat dupanaskan daripada makanan dalam kaleng besar.



Efek Modified Atmosphere Packaging (MAP) Terhadap Pertumbuhan dan Ketahanan Hidup Yersinia enterolitica dan Flora Alami pada Sosis Ayam Segar

Modified Atmosphere Packaging (MAP) digunakan untuk meningkatkan umur simpan produk segar. Industri pangan membutuhkan teknologi pengawetan yang mengurangi terjadinya resiko perubahan sifat kimia dan fisik bahan pangan, seperti MAP. Namun, memperpanjang umur simpan dapat memacu meningkatnya resiko mikrobiologi seperti terpacunya pertumbuhan pathogen yang toleran terhadap suhu rendah.
Y. enterolitica adalah pathogen psikotrof yang dapat berkembang cepat dalam waktu yang singkat pada suhu refrigerasi. Penyakit yang disebabkan karena bakeri ini adalah yersiniosis. Makanan yang terkena kontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan konsumen terkena gastroenteritris disertai diare dan muntah-muntah, demam, dan kejang perut. Bakteri ini juga dapat menginfeksi jaringan tubuh yang luka, persendian, dan saluran urin.
Produk makanan seperti sosis perlu penyimpanan di suhu rendah. Kontaminasi Y. enterolitica seringkali menjadi resiko yang membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang mengujicobakan pertumbuhan dan ketahanan hidup Yersinia enterolitica dan kelompok bakteri mesofil aerob pada sosis ayam segar yang dikemas dalam MAP dengan konsentrasi CO2 yang berbeda (100% CO2, 100% N2, 20/80 CO2/N2, 40/60 CO2/N2, 80/20 CO2/N2). Setelah diberi perlakuan MAP, sampel disimpan pada suhu 4±1oC (suhu penyimpanan sosis pada umumnya).
Mikroba mesofil aerob tumbuh lambat pada sampel sosis ayam segar dengan kondisi MAP 80/20 CO2/N2. Sama halnya dengan Y. enterocolitica yang tidak tumbuh pada sosis yang dikemas MAP dengan 100% CO2, dan jumlah populasinya berkurang. Hal ini terjadi karena tidak ada O2 di dalam bahan yang dapat digunakan mikroba mesofil aerob dan Y. enterocolitica untuk metabolismenya. Hal ini juga disebabkan karena sosis ayam segar memiliki pH 5,9 dan mengandung garam serta rempah-rempah yang dapat berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroba.
MAP dapat menghambat pertumbuhan Y. enterocolitica. Hal ini berkaitan dengan efek bakteriostatik CO2 yang menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Namun, MAP tidak mampu membunuh pathogen ini. Pengemasan dengan 100% udara dan 100% N2 tidak dapat diaplikasikan untuk pengawetan sosis ayam segar. Hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan mikroba alami dan Y. enterocolitica  secara cepat dan menimbulkan resiko kesehatan konsumen.
MAP dengan 80/20 CO2/N2 adalah perlakuan terbaik pada sosis ayam segar. Modified atmosphere ini mengendalikan pertumbuhan mikroba mesofil aerob. Dalam kondisi modified atmosphere, laju pertumbuhan mesofil lambat dan jumlahnya dapat dikendalikan. Perlu dilakukan pengujian lanjut atau optimasi konsentrasi gas yang tepat di MAP sehingga dapat diterapkan untuk berbagai macam produk.



DAFTAR PUSTAKA
 
Conte-Junior, C.A., Macedo, B.T., Lopes, M.M., Franco, R.M., Freitas, M.Q., M. Fernandez and S.B. Mano. 2010. Effect Of Modified Atmosphere Packaging On The Growth/Survival Of Yersinia Enterocolitica And Natural Flora On Fresh Poultry Sausage. Current Research, Journal of Technology and Education Topics in Applied Microbiology and Microbial Biotechnology, A Mendez-Vilas Edition.

Sabtu, 17 Maret 2012

Ortuku Gaul

Hari Sabtu ini aku menghabiskan sepanjang hari bersama keluarga. So swiitt kaann.... ^^~~
Rencana kami pada awalnya hanyalah pergi jemput Si Anggi, terus jalan2 ke Matos cari baju buat keperluan Anggi besok Minggu.
Karena acara pencarian baju sangatlah panjang, maka dari itu kami memutuskan untuk istirahat bentar di food court, terus lanjut lagi.

Setelah cukup lama juga, akhirnya kami meninggalkan Matos terus ke MX karena mobil diparkir di sana. Yang namanya mata dan hati manusia, bisa saja aku langsung balik ke mobil, tapi yg terjadi adalah kami menuju ke NAV tempat karaoke keluarga itu~ (*sayangnya, tempatnya yg medium penuh =,=).

Karena udah lamaaaa banget ga karaokean, akhirnya aku ngajak semuanya buat ke MOG aja, soalnya di sana ada.......

Yeeaaahh.. Inul Vizta, tempat karaoke juga yg sepengetahuanku lebih besar daripada yg ada di MX. Dan katanya, lagu2 di sini up to date banget.
So, kami ke sana dan langsung dapat tempat yg buat 4 orang aja. Hatiku girang karena udah lamaaa banget ga karokean.... gratis lagi ~XD (*keuntungan pergi dgn ortu)

Lagu pertama adalah lagu kesukaan Papa: D'Bagindas - 4 Mata (=,= ~~ sebenernya ga suka D'Bagindas, cuma lagunya yg ini aja yg bagus dan seru mendayu2~).
Karena aku dan Anggi adalah anak muda yg geooll~~ kami juga ga mau kalah rame. Langsunglah kami pilih lagu kebanggaan anak muda di kalangan kami:

2 PM - Hands Up ....sapa yg ga kenal sama lagu paling asik2 satu ini~~? Udah lagunya asik, personilnya cakep2 lagi. hahahahaaa =D =D

[Berdiri di depan TV, pasang gaya gaul 2PM...]
Anggi: "Hullyeo peojineun umage matchweo~~~ Everyone put your hands up and get your drinks up!"
Aku: "On sesangi hamkke michyeo~~~ (*gaya sok mrencing2in mata kayak yg di video klip) ...Everyone put your hands up and get your drinks up
! now!"
Put your Hands Up! Put your Hands Up!
Tiba2, Papaku menimpali: "put, put, put, put, put...." (aku + Anggi melongo *o*)
Put your Hands Up, Put your Hands Up!
lagi.... "put, put, put, put, put....." (aku + Anggi excited)
Put your Hands Up, Put your Hands Up!
Papa+Mama: "put, put, put, put, put...." (aku + Anggi membelalakkan mata *o*, Mamaa...)
Put your Hands Up, Put your Hands Up!
smuanya: "put, put, put, put, put...." (kesimpulan: ortuku gaul~~)
Pokoknya pas giliran reff nya ini, pasti ortuku juga ikut nimpali. whaaoooww.. ternyata mereka tau juga lagu ini dan mau ikutan nyanyiinnya. serasa kami konser 2 PM aja di situ~~

Setelah lagu 2 PM yang menggemparkan itu, dilanjutkanlah dgn lagu2 lain kesukaan Papa Mama.
Terus lagu gaul dari kami berikutnya adalah:

B2ST: Bad Girl sama Beautiful. Seriuuss.. seru banget lagu2 ini dipake karaoke... soalnya kami ga bisa ngikutin pas lagi ngomong cepetnya... jadinya kayak orang utan bicara bahasa kalbu =__= *tapi pasti pas reff nya suara kami baru kedengeran jelas~~
Dan animo ortu adalah: mereka juga ngikutin nyanyi2 lagu ini *o* (*ortuku gaul~~)

Setelah 2 jam lamanya kami konser dengan lagu2 wajib Chrisye, Ruth Sahanaya, Judika (kayaknya keluargaku JudikaHolic banget~~), Gigi, Kerispatih (kami juga Mahapatih), Numata, D'Bagindas, Derby Romero, David Archuleta, Taylor Swift, Backstreet Boys, Korea2, Simple Plan, apa lagi yaa.. banyak~~

Tapi ada satu hal yg membuatku sedikit sedih:
aku gagal menyanyikan lagu2 India favoritku (Koi Mil Gaya+Dil Chahta Hai... ~XD)
Soalnya keluargaku pada gak setuju semua, bikin bising tempat karaoke aja kalo nyanyi itu (*padahal aku ada ide kreatif mau nari2 Indianya sekalian. haxhaxhax ~XD #hobi)

Semoga suatu saat nanti impianku menyanyikan lagu2India terwujud. Amin ya Tuhan....
~XD ~XD

Lewat karaoke kali ini, aku cukup tau lah kalo orangtuaku gaul, up to date dalam musik2 K-pop (*ternyataa).
Sekian..... ^^

Jumat, 16 Maret 2012

Template Blog yg Galau


Sesungguhnya aku gak paham dengan apa yg terjadi pada template blogku seminggu ini @_@~



Template ku jadi kayak galauu……

Kolom "Labels" sama "The Author" nya jadi raib dari bagian samping kanan? Padahal dah aku atur ulang tapi tetep aja kayak gitu….

Dan ternyata, kolom2 yg seharusnya di samping kanan itu secara geje pindah ke bagian bawah tampilan blog @_@~

How come..?? @_@~






Udah diatur bolak-balik di settingan template, lebar samping kanan-kiri template, dan ngilangin gadget2, tetep, masih aja bandelnya kayak gini.
Kalo dilihat jadi aneh banget, soalnya bagian samping kanannya kosong melompong. How could this happen to my blog?


Waktu itu aku berpikir, kayaknya template blogku ada hantunya deh. Perlu diruwat (pake ritual2 pengusir hantu blog *o*)


whuuu~~~whuuu~~~

Eh, eh, ternyata.. setelah aku coba2 untuk buka tiap entri postinganku, ditemukanlah suatu masalah.
Penyebab kegejean template blogku adalah :
Jjjengg!! Jjjenngg!! >> Postingan tentang UHT dan Konduktivitas panas    =,=

Huuoooo... setelah aku hapus 2 entri itu, alhasil tampilan blogku normal kembali seperti yg terlihat saat ini. Satu pelajaran sederhana dan berharga: dibalik setiap masalah sekecil apapun, selalu ada solusi.

Have a nice day!! ^o^