Jumat, 24 Februari 2012

Fast Track [Chapter 1] - Made of Fast Generation

14 November 2011, aku dapat sebuah beasiswa yg datangnya gak pernah diduga – Beasiswa Fast Track, dari DIKTI.

Fast = artinya “cepat”
Track = artinya “jalur”
So, Fast Track means “Jalur Cepat!”


Menurut berita yg aku dapatkan, ada 1000 anak di seluruh Indonesia yg dpt beasiswa ini, dan Brawijaya menyumbang 200 anak diantaranya. 13 anak diantaranya dari Fakultasku, Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Di FTP UB, program Fast Track ini baru pertama kali diselenggarakan. Jadi, kami adalah angkatan pertama di UB.




Jenis program beasiswa unggulan DIKTI ini baru diadakan mulai tahun 2011 di Universitas Brawijaya. Penerima beasiswa adalah mahasiswa semester 7, dengan pesyaratan akademis tertentu.

Di FTP, persyaratan utama untuk mendapatkan beasiswa ini yaitu memiliki prestasi cumlaude. Fast Track merupakan program percepatan untuk menempuh pendidikan S-2. Melalui program ini, diharapkan mahasiswa semester 7 yang menjalani skripsi atau perkuliahannya juga menjalani perkuliahan S-2, sehingga dengan program percepatan seperti ini mahasiswa akan memiliki waktu studi yang lebih singkat: dalam waktu 5 tahun, mahasiswa ditargetkan sudah menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 (3,5-4 tahun untuk S-1 dan 1-1,5 tahun untuk S-2).

Tujuan dari program ini yaitu untuk mencetak lulusan perguruan tinggi yang unggul dan meningkatkan kuantitas serta kualitas lulusan S-2 di Indonesia. Akses mahasiswa yang akan melanjutkan S-3 akan dipermudah melalui beasiswa join degree dengan universitas di luar negeri, seperti Jerman dan Prancis. Konsep ini kemungkinan serupa dengan sistem beasiswa fast track Jerman dan Prancis. Di Universitas Brawijaya, penerima beasiswa Fast Track diwajibkan untuk tetap menyelesaikan studi S-1 seperti peraturan yang ditetapkan dari semula (membuat tugas akhir/skripsi, mengikuti yudisium dan wisuda). Sehingga, bila telah selesai menempuh pendidikan S-2 Fast Track ini, akan ada dua ijazah yang didapatkan (dari S-1 dan S-2).

Keunggulan beasiswa ini adalah mahasiswa mendapatkan free biaya pendidikan mulai semester 1 sampai semester 3 (@semester = 5 juta), dana berupa uang buku, dan tambahan biaya penelitian. Dan yang paling istimewa dari beasiswa ini yaitu mahasiswa dapat menghemat waktu pendidikannya. Dalam usia yang masih muda belia, mahasiswa mendapatkan gelar Sarjana dan Master, dan gak menutup kemungkinan mahasiswa dapat melanjutkan pendidikan ke S-3 lebih cepat.

Di THP (Teknologi Hasil Pertanian), perkuliahan Fast Track dilaksanakan mulai akhir bulan November 2011. Dalam kurun waktu 3 bulan, kami sudah menempuh semester pertama. Memasuki akhir bulan Februari, perkuliahan semester 2 kami sudah berjalan.

Adapun pengendalian mutu untuk penerima beasiswa ini. Pertama, IPK di S-2 minimal 3,50. Kedua, bobot penelitian thesis dipublikasikan di jurnal internasional. Ketiga, TOEFL minimal 550. Keempat, menyalurkan ilmu ke anak sekolah (SMP atau SMA/SMK) alias magang 4 jam dalam seminggu. Kelima, mengikuti Seminar On Line dengan universitas-universitas sesama penerima beasiswa Fast Track dengan jurusan/keilmuan yang sama dalam kurun waktu setahun sebanyak 4 kali. Dan kelima, publikasi atau sosialisasi kelimuan yang dimiliki melalui blog, seperti halnya penulisanku kali ini berkaitan dengan point ini.

Itulah penjelasan teknis tentang Fast Track yang aku dapatkan. Negara sudah memberikan yang terbaik kepada mahasiswa, sekarang saatnya mahasiswa berkontribusi untuk Negara, because Fast Track made of Fast Generation.

1 komentar: